Agen Perubahan Menuju Masyarakat Madani
Halaman 1 dari 1
Agen Perubahan Menuju Masyarakat Madani
Era Perubahan dalam konteks Globalisasi dewana ini telah menimbulkan dampak yang sangat luas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dunia, perubahan multidimensional dalam aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya telah menjadi isu yang hangat diperdebatkan oleh para pakar diberbagai media. Kompleksitas permasalalahan yang dihadapi bangsa dan negara kita saat ini sangat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat.
Menghadapi fenomena yang berkembang saat ini memerlukan adanya perubahan pola pikir dan pola pandang atau secara populer disebut dengan istilah paradigma. Banyak pakar yang mengajukan gagasan tentang pergeseran paradigma di era perubahan. seperti yang dikemukakan oleh Moore, J.F sbb :
1.Stabilitas-prediktabilitas bergeser menjadi perubahan yang tidak menentu.Menghadapi fenomena yang berkembang saat ini memerlukan adanya perubahan pola pikir dan pola pandang atau secara populer disebut dengan istilah paradigma. Banyak pakar yang mengajukan gagasan tentang pergeseran paradigma di era perubahan. seperti yang dikemukakan oleh Moore, J.F sbb :
2.Berfokus pada ukuran dan skala yang besar bergeser menjadi fokus pada “Kecepatan dan daya reaksi”.
3.Kepemimpinan dari atas bergeser menjadi kepemimpinan dari seluruh penjuru.
4.Kekakuan organisasi bergeser menjadi kelenturan yang permanen.
5.Pengawasan melalui peraturan dan hirarki bergeser menjadi pengawasan oleh visi dan nilai (value).
6.Informasi disembunyikan bergeser menjadi informasi disebarluaskan.
7.Kebutuhan akan kepastian bergeser menjadi toleransi pada ketidakpastian.
8.Sifat reaktif dan menghindari resiko bergeser menjadi proaktif dan berwawasan kewirausahaan.
9.Kemandirian dalam kegiatan organisasi bergeser menjadi saling ketergantungan dalam kegiatan.
10.Integrasi bersifat vertikal bergeser menjadi integrasi bersifat virtual (maya)
11.Berfokus pada kondisi internal organisasi bergeser menjadi fokus pada daya saing di lingkungan.
12.Kesinambungan (sustainability) sebagai keunggulan kompetitif bergeser menjadi invensi (penemuan, inovasi) yang terus menerus sebagai keunggulan kompetitif.
Menghadapi perubahan lingkungan stratejik sebagaimana diuraikan diatas secara jelas mengindikasikan bahwa masyarakat memerlukan adanya agen perubahan (Agent of change) yang memiliki kemampuan berpikir secara sistem (system thinking), karena perubahan yang terjadi banyak yang tidak linier lagi. Berpikir secara sistem yaitu pemahaman sistem dinamis dan berpikir sistemik, artinya bagaimana memahami realita, pola perilaku, dan struktur dari sebuah proses dinamis berdasarkan hukum logika yang universal. Dengan memahami struktur yang mendasari pola perilaku sebuah sistem, perubahan yang cepat dan mengandung ketidakpastian, akan membantu kita dalam menemukan akar permasalahan. Selanjutnya akan terbuka arah solusinya, atau mengkritisi permasalahan yang bersifat sistemik itu.
Apa dan mengapa seperti itu ?. Apa saja dan dimana kita harus melakukan perubahan ?. Siapa saja yang harus terlibat ?. Bagaimana dan dengan apa kita bisa menuju kesana ?. Kami tunggu komentar anda ...!! Salam (Ade Gumilar Iskandar : ade@cbi.ac.id | http://www.panti-asuhan.org | http://www.cbi.ac.id)
[b]Apa dan mengapa seperti itu ?. Apa saja dan dimana kita harus melakukan perubahan ?. Siapa saja yang harus terlibat ?. Bagaimana dan dengan apa kita bisa menuju kesana ?. Kami tunggu komentar anda ...!! Salam (Ade Gumilar Iskandar : ade@cbi.ac.id | http://www.panti-asuhan.org | http://www.cbi.ac.id)
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik